Bagaimana hukumnya orang qurban dagingnya sebagian diberikan kepada tetangga yang non muslim?
Qurban tersebut hukumnya sah, sedang memberikan daging tersebut kepada non muslim hukumnya tidak boleh (haram).
(قَوْلُهُ وَقِيْلَ يُهْدِيْ ثُلُثًا لِلْمُسْلِمِيْنَ اْلأَغْنِيَاءِ) هَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ
وَقَوْلُهُ
وَيَتَصَدَّقُ بِثُلُثٍ عَلَى الْفُقَرَاءِ أَيِ الْمُسْلِمِيْنَ أَيْضًا
وَخَرَجَ بِقَيْدِ الْمُسْلِمِيْنَ غَيْرُهُمْ فَلاَ يَجُوْزُ
إِعْطَاؤُهُمْ مِنْهَا شَيْئًا كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْبُوَيْطِيّ.
وَوَقَعَ فِي الْمَجْمُوْعِ جَوَازُ اِطْعَامِ فُقَرَاءِ أَهْلِ الذِّمَّةِ
مِنْ أُضْحِيَةِ التَّطَوُّعِ دُوْنَ الْوَاجِبَةِ وَتَعَجَّبَ مِنْهُ
اْلأَذْرُعِيّ. فَالْحَقُّ أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ إِطْعَامُ الذَّمِّيِّيْنَ
مِنَ اْلأُضْحِيَةِ
مُطْلَقًا لاَ تَصَدُّقًا
وَلاَ اهْدَاءً حَتَّى لَوْ أَخَذَهَا فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِيْنَ صَدَقَةً
وَأَغْنِيَاؤُهُمْ هَدِيَّةً حَرُمَ عَلَيْهِمُ التَّصَدُّقُ بِشَيْءٍ
مِمَّا أَخَذُوْهُ أَوْ اِهْدَاءُ شَيْءٍ مِنْهُ لأَهْلِ الذِّمَّةِ
وَكَذَلَكَ بَيْعُهُ لَهُمْ لأَنَّهَا ضِيَافَةُ اللهِ للْمُسْلِمِيْنَ
كَمَا قَالَهُ الشَّيْخُ الشِّبْرَامَلِسِيّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ.
[الباجوري 2/301].
“Kalimat “sebagian pendapat
sepertiga daging qurban sunat dihadiahkan kepada orang-orang kaya yang
beragama Islam”. Ini adalah pendapat yang mu’tamad. Kalimat “seper-tiga
lagi dihadiahkan kepada orang-orang fakir”, yakni yang beragama Islam
juga. Dengan qayid (batasan) muslim, dikeluarkanlah selain muslim, maka
tidaklah diperbolehkan memberikan daging qurban sama sekali kepada
mereka, sebagaimana keterangan Al-Buwaithi. Dalam Al-Majmu’ terdapat
keterangan mengenai diperbolehkannya memberi-kan makan kepada para orang
fakir ahli dzimmah dari daging qurban sunat, tidak qurban wajib, dan
Al-Adzra’i heran dengan keterangan ini. Sedang yang benar adalah tidak
diperbolehkan memberikan makan daging qurban kepada para ahli dzimmah
secara mutlak (baik qurban sunat ataupun wajib). Tidak boleh juga dengan
menyedekahkan ataupun dengan menghadiahkan, sehingga andaikan para
orang
fakir yang muslim mengambil daging tersebut sebagai shadaqah dari
orang-orang kaya muslim sebagai hadiah, maka haramlah bagi mereka
menyedekahkan sebagian daging dari yang diambilnya atau menghadiahkannya sebagian daging tersebut kepada ahli dzimmah. Demikian juga menjual-nya kepada mereka, karena qurban adalah jamuan Allah pada orang-orang Islam, sebagaimana keterangan Al-Syaikh al-Syibramalisi. Pendapat ini adalah yang mu’tamad.” ( Al-Bajuri II/301).
0 komentar:
Post a Comment
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA BLOK SAYA, SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR